Pada awal Januari 2025, YouTube mengumumkan peluncuran global dari fitur monetisasi untuk konten Shorts—format video pendek yang menjadi pesaing utama TikTok dan Instagram Reels. Keputusan ini membuka peluang penghasilan baru bagi para kreator konten yang sebelumnya belum dapat memperoleh pendapatan langsung dari video pendek mereka.
Langkah ini menjadikan YouTube sebagai platform video pertama yang menawarkan monetisasi langsung untuk video pendek berbasis pendapatan iklan.
Syarat Monetisasi Shorts
Untuk dapat menikmati program monetisasi Shorts, kreator harus memenuhi syarat sebagai bagian dari YouTube Partner Program (YPP). Mulai tahun ini, YouTube memperluas syarat YPP dengan dua jalur:
- Memiliki minimal 1.000 subscriber dan 4.000 jam waktu tonton dalam 12 bulan terakhir (konten panjang), atau
- Memiliki minimal 1.000 subscriber dan 10 juta tampilan Shorts dalam 90 hari terakhir.
Kreator yang lolos akan mendapatkan bagian dari pendapatan iklan yang ditayangkan di antara video Shorts.
Skema Pembagian Pendapatan
YouTube memperkenalkan skema unik untuk pembagian pendapatan dari Shorts. Pendapatan iklan dari Shorts dikumpulkan dalam satu pool global, kemudian dibagikan kepada kreator berdasarkan kontribusi views mereka. Sebagian dari pendapatan akan digunakan untuk membayar hak cipta musik jika konten menggunakan audio berlisensi.
YouTube menyatakan bahwa pembagian ini akan lebih adil dan transparan, serta memberikan insentif yang lebih besar bagi kreator untuk fokus memproduksi konten berkualitas.
Daya Tarik Shorts untuk Pengiklan
Monetisasi Shorts juga menarik perhatian pengiklan. Format video vertikal pendek ini memungkinkan brand menjangkau audiens Gen Z dan milenial yang lebih aktif mengonsumsi konten mobile cepat.
Dengan model iklan non-skippable dan penempatan di antara video, iklan di Shorts memiliki engagement tinggi. Hal ini meningkatkan nilai ekonomi dari format video pendek secara keseluruhan.
Tantangan yang Dihadapi
Meski menjanjikan, monetisasi Shorts memiliki tantangan tersendiri. Salah satunya adalah menentukan model pembagian yang adil antara kreator dan pemilik musik. Selain itu, karena durasi pendek, peluang brand placement dalam video juga lebih terbatas.
Baca Juga : Ada Korban Gres Dalam Duduk Perkara Dugaan Pelecehan Dokter Ya Di Malang
Namun YouTube optimis bahwa melalui pendekatan yang adil dan dukungan komunitas kreator global, Shorts dapat berkembang menjadi mesin penghasil pendapatan jangka panjang.
Reaksi Komunitas Kreator
Banyak kreator menyambut baik kabar ini. Sebelumnya, kreator Shorts hanya bisa mengandalkan pendapatan dari Shorts Fund atau sponsor pribadi. Dengan hadirnya monetisasi berbasis iklan, kreator dapat merasakan manfaat finansial langsung dari konsistensi mereka dalam membuat video pendek.
Beberapa kreator besar bahkan menyatakan akan lebih fokus ke Shorts karena kini potensinya setara dengan konten panjang dalam hal penghasilan.
Dampak terhadap Kompetisi Platform
Langkah YouTube ini menambah tekanan pada pesaingnya, terutama TikTok, yang belum memiliki skema monetisasi iklan yang transparan dan setara untuk semua kreator. Instagram Reels juga masih mengandalkan model insentif berbasis undangan.
Dengan monetisasi global dan struktur pendapatan jelas, YouTube memperkuat posisinya sebagai platform terbaik bagi kreator konten di segala format.
Peluncuran fitur monetisasi Shorts oleh YouTube menjadi tonggak penting dalam evolusi video pendek. Kreator kini memiliki jalur baru untuk memperoleh pendapatan yang layak, sementara YouTube memperluas ekosistem ekonominya.
Langkah ini bukan hanya menguntungkan kreator, tetapi juga membawa standar baru dalam dunia konten digital, di mana semua format memiliki peluang yang sama untuk tumbuh dan menghasilkan.